Samosir, PILAREMPAT.COM - Tekait adanya pemberitaan di beberapa media yang menyatakan bantuan pupuk dari Kementerian Pertanian (Kementan) adalah diduga palsu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir menggelar konfrensi pers di Aula Kantor Bupati Samosir, Senin (10/7/2023). Konfrensi pers tersebut dilaksanakan setelah keluarnya uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel pupuk tersebut.
Konfrensi pers yang dihadiri Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST, Dandim 0210/TU Letkol. Inf Hari Sandra, Wakapolres Samosir Kompol. ST Panggabean, Kadis Ketapang Pertanian dan perwakilan produsen pupuk NPK Among Tani dari PT. Sari Kresna Kimia Hendra Andi Mulya.
Bupati, menyampaikan setelah adanya pemberitaan di media terkait pupuk palsu, Pemkab Samosir telah melakukan langkah-langkah dengan melaporkan kepada Kementan serta menurunkan tim yang langsung turun kelapangan. Dari hasil uji laboratorium menyatakan bahwa pupuk telah sesuai standar SNI 2803-2012, artinya tidak palsu.
Sementara itu, Plt Kadis Ketapang Pertanian Dr. Tumiur Gultom menyampaikan awalnya pada tahun 2022, Pemkab mendapatkan Program Fasilitasi Sarana Budidaya Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat dari Kementan RI yang dikenal dengan Pengembangan Kampung Bawang dari Kementerian Pertanian RI dengan luasan 40 ha berikut dengan saprodinya yang diterima oleh 26 kelompok tani, atas dorongan serta aspirasi Anggota DPR RI dari Sumut 2, Martin Manurung.
Salah satu penerima yakni Poktan Marsada, setelah 21 hari umur tanaman bawangnya petani tersebut akan melakukan pemupukan dengan pupuk NPK Among Tani 16-16-16 bantuan dari Kementan RI. Setelah pupuk tersebut ditabur, kemudian berubah menjadi warna coklat, yang mengakibatkan keraguan karena tidak seperti pupuk yang biasanya mereka gunakan. Selanjutnya hal tersebut dilaporkan kepada PPL. Namun, sebelum PPL melaporkan kondisi tersebut ke Kantor Dinas Ketapang Pertanian keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 25 Mei 2023, sudah muncul berita di media yang mengatakan bahwa pupuk tersebut palsu.
Hasil komunikasi yang dilakukan kepada Ketua Kelompok Tani Marsada Parlinggoman Limbong, menyatakan, bahwa dirinya tidak pernah mengatakan pupuk itu palsu seperti yang diberitakan media.
Selanjutnya, Dinas Ketapang Pertanian melakukan kunjungan ke beberapa kelompok tani penerima lainnya yakni Manjae 2015, Maju dan Subur didapati bahwa pertumbuhan Bawangnya cukup optimal dengan menggunakan pupuk yang sama. Demikian juga pada kelompok tani di Desa Habeahan Naburahan, Sikkam, Sarimarrihit dan Sianjur Mulamula, sebanyak 12 kelompok tani kondisi tanaman bawang juga cukup optimal menggunakan pupuk yang sama yaitu NPK Among Tani bantuan Kementan RI.
Setelah berkoordinasi dengan Ditjen Hortikultura dan Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI maka pada tanggal 31 Mei 2023 dilaksanakan kunjungan ke lapangan bersama dengan PT. Sari Kresna Kimia untuk pendampingan pengambilan sampel pupuk yang dilakukan oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC) dari Baristan Medan untuk dilakukan uji lab di Laboratorium Sucofindo.
Sementara itu, perwakilan PT. Sari Kresna Kimia Hendra Adi Mulya membantah bahwa pupuk NPK Among Tani 16-16-16 yang mereka produksi disebut palsu. Dikatakan bahwa mereka memiliki 2 jenis pupuk NPK yakni impor dan lokal. Bukan berarti produk lokal tidak baik, hanya saja teknologi pengolahannya berbeda.
“Apa dasarnya pupuk itu dikatakan palsu, padahal belum dilakukan uji laboratorium," ucapnya.
Menanggapi adanya aduan ke Polres Samosir, Wakapolres Samosir, ST Panggabean menyampaikan bahwa untuk kasus ini yang masuk ke Polres adalah dumas, artinya dumas itu belum tentu laporan ke polisi.
“Namun perlu diketahui bahwa sesuatu bisa dikatakan palsu apabila sudah ada keterangan dari saksi ahli dan melalui uji labfor,” terangnya.
Wakapolres menyampaikan, kasus ini tidak bisa ditindak lanjuti sehubungan telah keluarnya uji lab yang menyatakan pupuk tersebut tidak palsu. Kendati demikian pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan.
Sedangkan Bupati menambahkan, dengan keluarnya uji laboratorium ini maka sudah jelas bahwa pupuk NPK Among Tani bantuan Kementan RI tidak palsu.
“Saya harap ini menjadi pelajaran berharga kepada awak media dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Mari kita memberitakan yang sebenar-benarnya," tutupnya. (P4/MT)