PT Pupuk Indonesia Rapat koordinasi dengan Ratusan Distributor dan Pemilik Kios Pupuk di Banda Aceh

/

/ Rabu, 06 Juli 2022 / 01.28 WIB

 

PT Pupuk Indonesia melaksanakan rapat koordinasi dengan ratusan distributor dan pemilik kios pupuk di Banda Aceh , Sabtu 2 Juli 2022..

Banda Aceh, Pilarempat.com--Distributor dan kios Pupuk Bersubsidi di Aceh menghadiri Rapat Koordinasi dan Pembinaan Kios Pupuk Bersubsidi oleh PT Pupuk Indonesia di Kyriad Muraya Hotel, Kota Banda Aceh, Sabtu, 2 Juli 2022. 

PT Pupuk Indonesia (PI) dalam rilisnya yang diterima media ini menyebutkan, dalam rapat tersebut, Pupuk Indonesia menyampaikan beberapa materi penting kepada kios, yaitu tugas dan tanggungjawab kios, tata kelola administrasi penyaluran, pelaporan stok mingguan melalui aplikasi Retail Management Sytem (RMS), dan arahan Vice President Penjualan Wilayah I.


VP Penjualan Wilayah 1 PT Pupuk Indonesia, Taufiek mengatakan bahwa pembinaan ini dilakukan agar penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, saat ini kios diwajibkan untuk melaporkan stok dengan menggunakan aplikasi RMS/Rekan. Sehingga, nantinya produsen dan distributor mengetahui stok pupuk yang ada di kios dan penyalurannya kemana saja.


Saat ini, ada sekitar 1.120 kios yang ditunjuk untuk menyalurkan pupuk bersubsidi di Aceh. “Distributor harus bisa menilai kios, mana yang sanggup merima tugas dan tanggungjawab, dan mana yang tidak, agar tidak menyulitkan distributor dan produsen."


Ia juga mengingatkan agar distributor membantu para kios untuk tertib administrasi dan pendataan, agar permasalahan seperti ketidaksesuaian data penerima pupuk bersubsidi bisa diminimalisir. 


“Kita di sini mencari jalan keluar dan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan dalam hal pendistibusian maupun pembinaan kios. Jadi kios ini kita bina agar tertib admintrasi agar tidak ada temuan ke depan, distributor juga jangan hanya lepas tangan,” ujarnya. 


Selaian itu, kata Taufiek, alokasi pupuk subsidi saat ini memang kurang. Khusus di Aceh, usulan kebutuhan untuk semua jenis pupuk itu sebanyak 1.017.000 ton, tapi kemampuan anggaran yang tersedia hanya bisa menyediakan 211.547 ton atau 21 persen dari yang diusulkan.

"Jadi, pupuk itu bukan langka, tapi kurang. Karena alokasi lebih kecil dibanding kebutuhan. Kita menyediakan pupuk itu sesuai alokasi yang sudah ditentukan,” ujarnya. 


Realisasi penyaluran terhadap alokasi secara bulanan juga tercapai. Stok Pupuk Urea untuk Aceh dipastikan aman. Demikian halnya dengan NPK, beberapa waktu yang lalu Pupuk NPK kami kirim ke Aceh melalui pelabuhan Lhokseumawe. "Kami terus berusaha untuk menyediakan agar stok aman," pungkasnya.


Sementara itu , AVP PT Petrokimia Gresik Wilayah Aceh-Sumut, Sukodim menyampaikan bahwa distributor harus lebih selektif dalam memilih kios. Dengan semakin banyaknya administrasi penyaluran di tingkat kios serta adanya digitalisasi system penyaluran, maka kios yang ditunjuk harus memiliki sumber daya dan kompetensi sesuai kebutuhan dan mau mengikuti aturan yang berlaku, agar penyaluran sesuai ketentuan.


"Oleh sebab itu, distributor harus melakukan evaluasi kinerja kios dengan sungguh-sungguh. Jika hasil evaluasi kinerja kiosnya jelek, dan tidak mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, maka jangan ditunjuk lagi menjadi kios. Sudah saatnya memilih kios yang bisa dihandalkan saja. Termasuk kios yang tidak sanggup melaporkan penyaluran dengan system digital. Jangan dipaksakan ditunjuk lagi," terangnya.


Hal senada juga dikatakan, Kepala Penjualan Wilayah (KPW) Aceh PT. Pupuk Iskandar Muda, Rachmat Riza. 


Ia berharap, pertemuan ini jadi ajang untuk mepererat kerja sama yang baik antara distributor dengan pemilik kios.


“Kami harapkan proses pembinaan ini dan pendataan kios semakin baik. Kemudian ada sinergi atau kerjasama yang baik antara distributor dengan pemilik kios,” ucapnya. 


Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang diwakili Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan Holtikultura, Bahrumsyah menyebutkan, pupuk bersubsidi di Aceh jadi perhatian para petani, apalagi alokasi untuk Propinsi Aceh kurang.


Oleh karena itu, para distributor diharapkan dapat memenuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah, agar tidak sembarangan mendistribusikan. [P4/zuky]

Komentar Anda

Berita Terkini