MEDAN | PILAREMPAT.COM - Setelah Camat Medan Deli Fery Suhery SSos di demo warganya terkait dugaan penyimpangan pemilihan Kepala Lingkungan (Kepling) Selasa kemarin (15/3/2022). Kini Camat yang menjabat sejak Tahun 2015 di Kecamatan Medan Deli terus disorot soal bantuan yang tidak disalurkan.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan mempertanyakan penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang datang dari sejumlah Perusahaan di kawasan Medan Deli. bukan itu saja Haris juga meminta penjelasan penyaluran bantuan sosial dan lingkungan yang bersumber dari perusahaan bagi masyarakat. kepada PosRoha.com, Rabu (16/3/2022).
Haris Kelana Damanik mengatakan, banyak
dugaan penyimpangan penyaluran CSR yang dilakukan Camat dan anak buahnya.
Laporan dugaan penyimpangan itu diterima Haris dari warga dimana bantuan
sembako yang bersumber dari perusahaan tidak dibagikan Camat kepada warga
secara benar.
Untuk itu kata Haris, patut dilakukan audit terhadap oknum Camat terkait
dugaan penyimpangan penyaluran bantuan CRS di Kecamatan Medan Labuhan. “Kita
dapat laporan dari warga ada dugaan penyimpangan bantuan CSR,” ujar Haris.
Sebelumnya, Haris Damanik juga telah memberikan statemen terkait kinerja
Camat yang diduga melakukan kecurangan soal perekrutan Kepling. Bahkan Haris
minta Walikota Medan M Bobby Afif Nasution supaya cepat menyikapi keluhan warga
yang menggelar unjuk rasa menuntut pencopotan Camat Medan Deli.
Dorongan atau permintaan itu menurut Haris cukup beralasan guna menghindari
perpecahan lebih melebar di tengah masyarakat. “Wali Kota Medan diminta
memberikan sanksi tegas kepada ASN (red-Aparat Sipil Negara) yang melanggar
aturan,” sebut Haris.
Karena menurut Haris, terjadinya unjuk rasa dipastikan karena terputusnya
komunikasi antara warga dengan Camat serta Lurah. Seharusnya Camat dapat
menyelesaikan dengan mengajak warga bermusyawarah sehingga tidak musti terjadi
unjuk rasa.
Sebagaimana diketahui, sejumlah warga dari beberapa kelurahan melakukan
aksi unjuk rasa di depan kantor Camat Medan Deli di Jalan Rumah Potong Hewan
Kelurahan Mabar, Selasa (15/3/2022).
Warga menuntut Camat Medan Deli, Lurah Kota Bangun, Lurah Titipapan dan
Lurah Tanjungmuliahilir dicopot. Pasalnya, pemilihan dan pengangkatan sejumlah
Kepala Lingkungan dinilai tidak transparan dan tanpa ada sosialisasi dengan
warga.
Aksi demo digelar mulai dari kantor Lurah Titipapan, Kota Bangun dan
Tanjungmulia serta berakhir di Kantor Camat Medan Deli ini, massa menyampaikan
aspirasinya dengan membentangkan spanduk dan aneka poster.
Mereka juga membubuhkan sejumlah tandatangan di spanduk, sebagai bentuk
protes atas kebijakan dari Camat Medan Deli Ferry Suhery SSos. Dalam orasinya,
massa menuntut agar Lurah Kota Bangun Rahmad Arfinsyah Pohan, Lurah Titipapan Irwan
dan Camat Medan Deli Ferry Suhery, agar mengevaluasi kembali pemilihan kepling
tersebut.
Disampaikan para pengunjukrasa, ada beberapa kepling yang diangkat tidak
transparan yakni di Lingkungan 14 Kelurahan Titipapan, Lingkungan 6 Kelurahan
Kota Bangun dan Kepling 8 Kelurahan Mabar Hilir dan Tanjung Mulia Hilir.
Sementara itu, ketika hal tersebut dikonfirmasi wartawan kepada Camat Medan
Deli, Ferry Suhery SSos, Rabu sore (16/3/2022) melalu handphone berdalih dengan
menyebut, bahwa bantuan CSR yang diterima dari perusahaan tetap disalurkan
kepada masyarakat.
“Bantuan CSR yang kita terima dari perusahaan dan kita teruskan ke Lurah
dan Lurah ke Kepling, itu semua lengkap pakai tanda terima,”sebut Fery. [P4]