MEDAN | PILAREMPAT.COM - Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2022 diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, didorong oleh tercapainya herd immunity di Sumatera Utara.
“Namun tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang
dapat menahan pertumbuhan, seperti konflik geopolitik internasional karena
sikap investor yang wait and see dan kecenderungan berinvestasi kepada aset
safe haven,” ujar Doddy Zulverdi, Kepala Kantor
Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sumut, pada acara Bincang-Bincang Media
(BBM), yang ddilaksanakan secara hybride (offline dan online), di Kantor KPw BI
Sumut, Jalan Balai Kota No.4 Medan., Selasa (29/03/2022),
Doddy menjelaskan, memasuki Ramadhan dan Idul Fitri,
Bank Indonesia juga senantiasa berupaya untuk menjaga likuiditas perbankan
serta memastikan ketersediaan uang yang beredar di masyarakat dalam jumlah dan
pecahan yang cukup dengan kualitas yang baik. Kebutuhan uang kartal selama
Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan sebesar Rp5,25 triliun, lebih tinggi dari
tahun sebelumnya mempertimbangkan kondisi ekonomi yang terus pulih.
Diungkap Doddy, KPw BI Provinsi Sumatera Utara telah
merumuskan 3 (tiga) langkah yang akan dilakukan, yaitu pembukaan layanan
penarikan uang Hasil Cetak Sempurna (HCS), pembukaan layanan penukaran uang HCS
di seluruh unit/cabang perbankan, dan pembukaan layanan penarikan uang pecahan
besar untuk kebutuhan gaji dan THR.
“Selain itu, KPw BI Provinsi Sumatera Utara juga
membuka layanan penukaran Uang Pecahan Kecil (UPK) melalui layanan kas keliling,”
kata Doddy.
Disebutkannya, terdapat 124 titik lokasi layanan
penukaran yang didukung oleh 41 Bank di kota Medan guna memenuhi kebutuhan uang
masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Layanan pemenuhan
kebutuhan uang kartal oleh Bank Indonesia dan perbankan sudah dapat diakses
oleh masyarakat mulai tanggal 4 s.d 29 April 2022. Adapun informasi terkait
mekanisme dan lokasi penukaran dapat diakses melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id/).
[P4/isya]