MEDAN--PILAREMPAT.COM | Dewan Rempah Indonesia (DRI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan menjadi tuan rumah Hari Rempah Nasional (HRN) dan Indonesian Spices Forum and Business Expo (ISFBE) yang direncanakan akan dilaksanakan di Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, pada 10-12 Desember 2021.
Hal tersebut disampaikan Ketua
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumatera Utara
(Sumut) Nawal Lubis selaku Ketua DRI Sumut, saat memimpin Rapat Pleno DRI Sumut
periode 2021-2025 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan
Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Selasa (26/10/2021).
Rencananya
acara tersebut akan diisi berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan daya
saing dan nilai tambah komoditas rempah. Antara lain, klinik ekspor rempah dan
turunannya, temu bisnis, pameran, dukungan pariwisata serta publikasi .
Nawal berharap, dengan dipercayanya Sumut sebagai tuan rumah, akan mampu mengembalikan kejayaan komoditas perkebunan, termasuk tanaman rempah yang dulunya menjadi primadona ekspor pertanian dari Sumut.
“Era kejayaan rempah harus dikembalikan lagi di
masa kini,” ujar Nawal.
Disampaikan juga, hadirnya DRI Sumut
antara lain bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk rempah dan herbal
serta turunannya, sehingga nantinya meningkatkan pamor rempah di pasar global.
Selain itu pengembangan agribisnis, rempah bisa meningkatkan kesejahteraan
petani dan pekerja rempah.
“Melalui
DRI wilayah Sumut, akan mendorong pemerintah memetakan perkebunan rempah milik
rakyat agar produksi dan produktivitasnya meningkat, berkualitas dan
berkelanjutan,” sebut Nawal.
Para pelaku usaha rempah dan
UMKM, baik dari dalam hal produksi maupun usaha pemasaran rempah, dapat
mempunyai peran yang strategis dalam rangka pemulihan perekonomian pada masa
pandemi Covid -19 ini.
Untuk itu, kata Nawal, DRI Sumut
telah mempersiapkan pendampingan untuk pelaku usaha rempah mulai dari hulu
sampai hilir, di antaranya seperti dewan pakar di bidang rempah, promosi,
pemasaran, dan bidang Information, Communication, Technology (ICT).
Nawal juga berharap, dengan
dilaksanakannya Hari Rempah Nasional dan ISFBE di Sumut, mampu membuka pasar
ekspor rempah, serta bisa mengatasi fluktuasi harga yang sering menjadi
persoalan bagi petani di daerah ini.
Ketua Umum Kadin Sumut Khairul
Mahalli mengatakan, di dalam negeri maupun di luar negeri, rempah juga
merupakan bahan baku dari berbagai industri jamu, kosmetika, makanan dan
minuman, rokok serta berbagai bumbu dapur. Sekitar awal abad 19, kebesaran
rempah Indonesia mulai menyusut setelah kemunculan negara-negara produsen
rempah baru, seperti Vietnam, Brazil, Grenada, Zanzibar, Madagaskar, Sri Lanka,
Cina dan lain sebagainya.
“Di
negara-negara tersebut, budidaya tanaman rempah dikelola secara intensif,
pengelolaan hasil dan diversifikasi telah dikembangkan dengan baik, sehingga
produk yang diekspor bukan lagi produk primer, namun sudah berupa barang
setengah jadi dan barang jadi yang memiliki brand tertentu,” katanya.
Khairul Mahalli juga berharap,
dengan adanya DRI, dapat membangkitkan kajayaan Indonesia, menjadikan
keunggulan rempah Indonesia sebagai terbaik di dunia, meningkatkan penggunaan
rempah sebagai bahan baku untuk bumbu makanan dan minuman, kesehatan,
kecantikan, pewarna dan pengawet dan spritual. [P4]