BI : Jelang Idul Fitri 1442 H, Inflasi Sumut Diperkirakan Meningkat

/

/ Sabtu, 17 April 2021 / 10.28 WIB

 

MEDAN, PILAREMPAT.com -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi di Sumatera Utara (Sumut) akan meningkat menjelang Idul Fitri  1442 H/ Lebaran tahun ini. Hal itu seiring mulai meningkatnya daya beli masyarakat dan pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Inflasi Sumut diperkirakan meningkat jelang lebaran 2021. Terjadinya tekanan inflasi itu diprediksi akibat dorongan naiknya permintaan masyarakat di bulan Ramadhan ini,” ujar Soekowardojo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumut dalam Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar offline dan secara online melalui aplikasi zoom, di kantor BI Sumut, Balai Kota Medan No.4 Medan, Kamis (15/4/2021).

Soekowardojo memperkirakan, inflasi Sumut 2021 meningkat didorong mulai pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat akibat kondisi pandemi yang membaik. Selain itu daya beli masyarakat juga diprakirakan meningkat karena lapangan kerja yang mulai kembali normal dan kapasitas produksi yang berangsur menuju optimal.

Soekowardojo didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Andiwiana Septonarwanto dan Ibrahim, Deputi Direktur BI Sumut, Poltak Sitanggang mengatakan, prakiraan tersebut perlu menjadi perhatian, khususnya yang terdekat dalam upaya pengendalian inflasi selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri  1442 H/ 2021agar ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi senantiasa tetap terjaga.

Sosialisasi Belanja Bijak

Menurutnya, untuk menjaga inflasi itu perlu dilakukan sosialisasi belanja bijak kepada masyarakat Sumut menjelang dan selama Ramadhan serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.

“Sosialisasi belanja bijak perlu didukung seluruh anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui berbagai saluran media untuk mengarahkan ekspektasi dan perilaku masyarakat,” ungkapnya.

Soekowardojo mengatakan, pengaruh HBKN Ramadhan dan Idul Fitri mendorong kenaikan inflasi secara keseluruhan, baik mobilitas, konsumsi, maupun ekspektasi pelaku usaha.

“Meningkatnya harga pangan dan komoditas bumbu-bumbuan seiring meningkatnya permintaan di Ramadhan dan jelang Idul Fitri juga menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi,” sebutnya.

Ditambahkan Soekowardojo, untuk menjaga dan mengantisipasi gejolak harga jelang lebaran itu diperlukan strategi dengan memenuhi ketersediaan pasokan sekaligus memantau distribusi komoditas agar jangan terjadi penimbunan barang kebutuhan pokok tersebut. [P4/sya] 

 

 

Komentar Anda

Berita Terkini