MEDAN, PILAREMPAT.com -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi di Sumatera Utara (Sumut) akan meningkat menjelang Idul Fitri 1442 H/ Lebaran tahun ini. Hal itu seiring mulai meningkatnya daya beli masyarakat dan pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Inflasi Sumut diperkirakan meningkat jelang lebaran 2021.
Terjadinya tekanan inflasi itu diprediksi akibat dorongan naiknya permintaan
masyarakat di bulan Ramadhan ini,” ujar Soekowardojo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi
Sumut dalam Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar offline dan secara
online melalui aplikasi zoom, di kantor BI Sumut, Balai Kota Medan No.4 Medan,
Kamis (15/4/2021).
Soekowardojo memperkirakan, inflasi
Sumut 2021 meningkat didorong mulai pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat akibat
kondisi pandemi yang membaik. Selain itu daya beli masyarakat juga diprakirakan
meningkat karena lapangan kerja yang mulai kembali normal dan kapasitas
produksi yang berangsur menuju optimal.
Soekowardojo didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut,
Andiwiana Septonarwanto dan Ibrahim, Deputi Direktur BI Sumut, Poltak
Sitanggang mengatakan, prakiraan tersebut perlu menjadi perhatian, khususnya
yang terdekat dalam upaya pengendalian inflasi selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1442 H/ 2021agar ketersediaan pasokan dan
kelancaran distribusi senantiasa tetap terjaga.
Sosialisasi Belanja Bijak
Menurutnya,
untuk menjaga inflasi itu perlu dilakukan sosialisasi belanja bijak kepada
masyarakat Sumut menjelang dan selama Ramadhan serta Hari Besar Keagamaan
Nasional (HBKN) Idul Fitri.
“Sosialisasi
belanja bijak perlu didukung seluruh anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah
(TPID) melalui berbagai saluran media untuk mengarahkan ekspektasi dan perilaku
masyarakat,” ungkapnya.
Soekowardojo
mengatakan, pengaruh HBKN Ramadhan dan Idul Fitri mendorong kenaikan inflasi
secara keseluruhan, baik mobilitas, konsumsi, maupun ekspektasi pelaku usaha.
“Meningkatnya harga pangan dan komoditas bumbu-bumbuan seiring meningkatnya permintaan di Ramadhan dan jelang Idul Fitri juga menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi,” sebutnya.
Ditambahkan
Soekowardojo, untuk menjaga dan mengantisipasi gejolak harga jelang lebaran itu
diperlukan strategi dengan memenuhi ketersediaan pasokan sekaligus memantau
distribusi komoditas agar jangan terjadi penimbunan barang kebutuhan pokok tersebut.
[P4/sya]