Rapat-rapat dilakukan terbatas, seluruh
kegiatan baik kegiatan DPRD maupun sekretariat DPRD dilakukan dari rumah atau
WFH. Staf yang masuk bekerja hanya beberapa orang saja.
“Kita memberlakukan WFH selama dua minggu
guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 di lingkup DPRD Medan karena adanya
dua staf yang terkonfirmasi covid,”ujar Plt Sekretaris DPRD Medan, Hj Alida,
Rabu (20/01/2021).
“Kebetulan belum ada agenda dari badan
musyawarah, sehingga kegiatan di luar agenda bamus bisa dilakukan melalui
virtual, baik aspirasi maupun evaluasi melalui virtual saja sampai dua pekan ke
depan,” kata wanita berhijab yang akrab disapa Uni ini seraya menegaskan tidak
ada istilah lockdown.
Lanjutnya lagi, operasional maupun kegiatan
DPRD Medan tetap berjalan seperti biasa. Namun pekerja yang masuk dibatasi.
“Sekitar
70 persen dikurangi, termasuk petugas cleaning service. Jika pun nanti ada
paripurna maupun banmus, tak seluruh dewan yang datang karena berlangsung
virtual. DPRD Medan tidak tutup, semuanya tetap berjalan. Kalau ada rakyat yang
menyampaikan aspirasinya, kita tetap menerima,”imbuhnya.
Uni menambahkan pihak BPBD Medan sudah
melakukan penyemprotan disinfektan sebagai langkah awal pencegahan.
Selanjutnya, memberlakukan FWH dan memperketat protokol kesehatan (prokes).
Sebelumnya
diberitakan, dua staf Sekretariat DPRD Medan di bagian Umum terkonfirmasi
covid-19. Keduanya berinisial Kar, merupakan ASN dan Din, honorer. Saat ini
sejumlah pegawai maupun staf di bagian umum diisolasi mandiri untuk sementara
waktu.
Hal ini juga dikuatkan oleh pengakuan Kabag
Umum Andi S Harahap saat dihubungi wartawan via Whatsapp. “Saya lagi menjalani
isolasi,”katanya singkat. (P4)