KMSU Jakarta Minta Teguh Santosa Jadi Anggota Dewan Penasehat

/

/ Selasa, 26 Januari 2021 / 03.11 WIB

 


PILAREMPAT.COM   |  Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU) Jakarta meminta kesediaan Pemimpin Umum Republik Merdeka, Teguh Santosa, untuk menjadi salah seorang anggota Dewan Penasehat organisasi itu. 

Permintaan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum KMSU Jakarta, Raihan Azmi Azhari Tarigan, dalam pertemuan dengan Teguh Santosa di kantornya di bilangan Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis siang (21/1/2021). 

Kami meminta kesediaan Pak Teguh Santosa untuk menjadi Dewan Penasehat di KMSU Jakarta, yang mana beliau merupakan salah satu putera daerah Sumatera Utara yang kami nilai sukses berproses di Jakarta,” ujar Raihan usai pertemuan.

Raihan Azmi Azhari Tarigan mengatakan,  mereka merasa perlu menyambung kembali silaturahmi dengan Teguh Santosa dan Kantor Berita Politik RMOL yang sempat putus beberapa tahun belakangan ini. 

Ketika mengunjungi kantor RMOL, Raihan didampingi lima fungsionaris KMSU Jakarta lainnya, yakni Ahmad Ismail Nasution, Kholilullah Rambe, Kevin Duta Akbar, Nuraz Anami, dan Sahrul Gunawan Daulay. 

Dalam pertemuan, Raihan dan teman-temannya menggali pengalaman Teguh Santosa dari awal meniti karier di dunia media dan dunia pendidikan. 

“Kami merasa perlu perlu mendapatkan masukan dari Pak Teguh demi kemajuan KMSU Jakarta,” ujar Raihan lagi. 

Menjawab permintaan itu, Teguh Santosa mengatakan, dirinya tidak punya alasan menolak. 

“Insya Allah saya akan berperan dengan baik seperti yang diharapkan teman-teman dari KMSU Jakarta, dan semoga KMSU Jakarta dapat menjadi wadah silaturahmi dan mengasah potensi mahasiswa asal Sumatera Utara di Jakarta,” ujar penggemar tulen kesebelasan PSMS Medan ini.

Dalam pertemuan, Teguh menceritakan pengalaman hidupnya di Medan.Teguh Santosa lahir di Medan, pada 30 Juli 1975. Ia menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 064981, SMPN 16, dan SMAN 1. Di tahun 1994, ia melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran, Bandung. 

Selama tinggal di Medan, mantan Ketua bidang Luar Negeri PP Pemuda Muhammadiyah ini aktif di Gerakan Pramuka. Ia terpilih untuk mewakili Kwarda Sumatera Utara dalam Jambore Nasional 1991 di Cibubur, dan dalam The First World Community Development Camp (Comdeca) tahun 1993 di Malang, Jawa Timur.

Di tahun 1992 Teguh Santosa bertugas sebagai Komandan Paskibraka Sumatera yang mengibarkan bendera merah putih di Lapangan Medan, dan di tahun 1993 menjadi Komandan Pasukan Kirab Remaja di Medan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di Unpad, Teguh Santosa memulai karier sebagai wartawan di Jakarta.

Pada tahun 2007 sampai 2009, Teguh Santosa menempuh pendidikan S-2 di Jurusan Ilmu Politik dengan konsentrasi Studi Masa Depan di University of Hawaii of Manoa (UHM), Amerika Serikat. 

Kembali dari Hawaii, Mantan Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini memulai karier sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan London School of Public Relations (LSPR) Jakarta. Ia juga pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) sampai tahun 2019. 

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ini sedang menyelesaikan pendidikan di Jurusan Hubungan Internasional di Unpad dan menyusun disertasi mengenai proses perdamaian di Semenanjung Korea. 

Dalam pertemuan itu Teguh Santosa juga menceritakan pengalamannya meliput konflik di berbagai negara. Saat ini Teguh Santosa dipercaya sebagai Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara, Presiden Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko, dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Kuba. 

Tahun 2018 ia menerbitkan buku “Di Tepi Amu Darya” yang diangkat dari liputan perang Afghanistan di tahun 2001. 

Juga disebutkan bahwa Teguh Santosa sedang mempersiapkan penerbitan dua buku yang masing-masing berjudul “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Berdamai dengan Sejarah.”

“Nanti kalau sudah terbit kita kupas dan bedah dengan teman-teman KMSU Jakarta,” ujar Teguh Santosa. [P4/Rel]


Komentar Anda

Berita Terkini