PILAREMPAT.com | Protes dari unsur pimpinan DPRD Medan atas pengadaan meja rapat kecil di ruang kerja langsung direspon dari Sekretariat DPRD Medan.
Kabag
Umum Sekretariat DPRD Medan Andi Syukur Harahap saat dijumpai wartawan, di Ruang
Kerjanya, Selasa (13/01/2021) mengaku akan segera mengganti meja tersebut.
"Kalau
begitu kita akan sesuaikan dengan permintaan unsur pimpinan DPRD mengenai meja
rapat kecil itu," katanya.
Disinggung apakah
unsur pimpinan dewan tidak ada meminta bagaimana spesifikasi atau kualitas
meja, Andi mengaku ada permintaan. "Ada, kordinasi sebelumnya dengan
pimpinan dewan yang terdiri dari Wakil Ketua sebanyak 3 orang minus
Ketua," ungkapnya.
Menurutnya,
pengadaan meja rapat kecil itu disesuaikan dengan ruangan para Wakil Ketua DPRD
Medan tersebut.
"Meja itu
sebenarnya bukan digunakan untuk rapat saja, tetapi mungkin duduk bersama saat
makan dan minum," jelasnya.
Mengenai
kualitas meja yang diprotes unsur pimpinan DPRD, Andi menyebutkan jika
pengadaan itu sesuai dengan anggaran yang ada.
Saat disinggung berapa
anggarannya, Andi mengatakan bahwa yang lebih mengetahui PPK.
Pun
demikian, lanjut Andi, pihaknya segera menggantikan meja yang sudah ada
tersebut dengan terlebih dahulu berkordinasi dengan unsur pimpinan.
"Kita akan
kordinasi pimpinan, bagaimana spek ataupun model diinginkan, nanti kita akan
ajukan sesuai dengan anggaran yang disediakan," katanya.
Mengenai keberadaan guci di sejumlah ruangan seperti di depan pintu lift
tidak ada manfaatnya, Andi mengatakan bahwa guci tersebut merupakan produk
UMKM. "Diarahkan pak wali untuk membantu para UMKM," ucapnya.
Seperti
berita sebelumnya, unsur pimpinan DPRD Medan 'berang' dengan pengadaan meja
yang ada di ruangan kerja.
Pasalnya, meja
tersebut terbuat dari triplek mika dan terkesan bahannya tidak berkualitas.
Hal itu dikatakan
Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin
(11/1/2021).
"Artinya
ini proyek pengadaan. Kalau dicek harganya tidak sesuai dengan
kualitasnya," tegas Ihwan Ritonga.
Dia mengakui bahwa
pimpin DPRD Medan meminta kepada sekretariat untuk pengadaan meja yang
diperuntukkan untuk penunjang kerja.
"Namun kalau
yang begini diberikan, lihat saja kualitasnya. Boleh saja pengadaan,tapi
berkualitas dan harus bermanfaat," tukas Ihwan sambil menunjukkan meja
yang ada sejak bulan Desember 2020.
Ihwan juga
mengkritisi pengadaan lainnya seperti guci yang ada hampir seluruh sudut
ruangan dan ruang paripurna.
"Guci itu apa
manfaatnya, seperti di ruang paripurna ada 6, tumbuhannya pun tak nampak,aqtq
pikir apa gunanya," ucapnya.
Ditambahkannya,
meja itu segera akan dikembalikan. Pihaknya juga akan mengecek berapa anggaran
pengadaannya.
"Artinya ini
kan proyek pengadaan. Kita akan cek berapa anggarannya, Dari sekian banyak,
seperti portal di depan, saya pikir tidak ada manfaatnya jika kualitasnya
demikian. Belum lagi karpet dan lainnya," kata Ihwan.
Sementara itu
Ketua DPRD Medan,Hasyim SE ketika dimintai komentarnya membenarkan jika unsur
pimpinan protes atas pengadaan meja tersebut.
"Ya,
saya sama kayak pak Ihwan," katanya singkat.
"Diawali
meja dulu satu contoh proyek yang kita anggap proyek-proyek asal-asalan, asal
jadi, asal buat, kalau saya bilang gak benar neh dan ada yang bilang ini
mejanya cocok meja warung kopi," tegas Ihwan Ritonga lagi. [P4/sya]