Pilarempat.com | Tingkat kriminal di Kota Medan, semakin hari semakin memprihatinkan. Maraknya praktik-praktik tindak kejahatan seperti perampokan dengan kekerasan, penjambretan, pencopetan hingga peredaran narkoba yang kian merebak membuat masyarakat semakin resah saat berada di luar rumah.
Akibat banyaknya tindak kejahatan itu,
masyarakat di Kota Medan tak lagi merasa aman dan nyaman saat berada di luar
rumah. Sebaliknya, masyarakat merasa was-was setiap beraktivitas.
“Saat ini kita lihat tindak
kejahatan itu semakin tinggi. Rampok, Jambret, Begal, itu sudah tidak kenal
hari, semakin menggila. Bukan cuma malam, siang bolong pun mereka sudah nekat
melakukan aksi-aksi kriminal, bahkan ditengah keramaian,” ucap Anggota Komisi I
DPRD Medan, Abdul Rani SH, Kamis (04/12/2020).
Untuk
itu, DPRD Kota Medan, dalam hal ini Komisi I selaku meminta pihak kepolisian,
dalam hal ini Polrestabes Kota Medan dan jajarannya yang merupakan
counterpartnya agar segera melakukan tindakan-tindakan preventif untuk
meningkatkan keamanan di Kota Medan.
“Kita yakin Polisi bisa mengatasi hal ini,
maka kita minta kepada teman-teman di kepolisian untuk meningkatkan
pengawasannya terhadap tindak kriminal di Kota Medan,” ujarnya.
Dikatakan
Rani, rasa aman dan nyaman itu seharusnya mutlak dirasakan oleh seluruh
masyarakat, tanpa terkecuali. Akan tetapi, sepertinya sekarang Kota Medan
memang memang sedang tidak aman dan kurang kondusif.
“Akhirnya bukan cuma malam hari, siang
bolong juga masyarakat bisa terkena tindak kejahatan. Ini bukan main-main, ini
masalah nyawa. Karena sekarang kita lihat, para pelaku kejahatan bahkan tidak
segan-segan menyakiti bahkan membunuh korbannya untuk memuluskan tindak
kejahatannya. Kita minta agar hal ini menjadi perhatian bagi teman-teman di
Kepolisian,” ungkapnya.
Anggota
Komisi I lainnya, Mulia Syahputra Nasution juga meminta pihak kepolisian untuk
meningkatkan pengamanan di Kota Medan. Selain kepolisian, perangkat
pemerintahan di tingkat lingkungan juga diminta ikut berpartisipasi dalam
meningkatkan keamanan di wilayahnya masing-masing.
Sebab kata Mulia, tak cuma di tengah kota,
bahkan di lingkungan penduduk juga saat ini tindak kejahatan seperti jambret
dan perampokan bisa terjadi. Kepala lingkungan yang diawasi oleh Kelurahan dan
Kecamatan harus punya andil untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi
warganya.
“Harus ada koordinasi dengan Babinkamtibmas
dan Babinsa di lingkungan lingkungan
masing-masing. Kenali warganya, cegah juga peredaran narkoba di wilayahnya.
Sebab tak dapat kita pungkiri, maraknya peredaran narkoba juga berpengaruh
besar terhadap maraknya tindak kejahatan seperti rampok, begal dan sejenisnya,”
tutupnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini tindak
kejahatan kembali marak di Kota Medan. Misalnya baru-baru ini, warga yang
menetap di Jalan KL Yos Sudarso Km 20 Lingkungan 24 Benteng Baru KelurahAn
Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, yakni Junaidi (29) dan Tiara Handayani
(19) menjadi korban perampokan angkutan kota (angkot).
Anggota
Komisi I lainnya, Mulia Syahputra Nasution juga meminta pihak kepolisian untuk
meningkatkan pengamanan di Kota Medan. Selain kepolisian, perangkat pemerintahan
di tingkat lingkungan juga diminta ikut berpartisipasi dalam meningkatkan
keamanan di wilayahnya masing-masing.
Sebab kata Mulia, tak cuma di tengah kota,
bahkan di lingkungan penduduk juga saat ini tindak kejahatan seperti jambret
dan perampokan bisa terjadi. Kepala lingkungan yang diawasi oleh Kelurahan dan
Kecamatan harus punya andil untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi
warganya. [P4/sya]