Emas jadi Instrumen Alat Lindung Nilai di Tengah Pandemik Covid-19

/

/ Sabtu, 18 April 2020 / 17.48 WIB
(foto: Dakta.com)
Medan - Pilarempat.comSiapa yang berinvestasi di emas, soalnya harga emas dunia sekarang mencapai 1.714 dolar Amerika Serikat per ons troy. Kenaikan harga emas seiring kekuatiran akan adanya kemungkinan resesi ekonomi. Sejumlah Bank Sentral khususnya The Fed akan menggelontorkan stimulus.

“Di saat prospek ekonomi kian suram, emas berpeluang menjadi instrumen sebagai alat lindung nilai,” kata Gunawan Benyamin,SE,MSi, pengamat ekonomi menjawab Pilarempat.com, di Medan, Sabtu (18/4/2020).
Tak heran,dalam satu hari perdagangan emas dunia sempat meroket hingga menyentuh level 1.731 dolar AS per ons troynya. Namun kondisi tersebut tidak bertahan lama, diduga aksi profit taking mewarnai pergerakan harga emas. Itu terjadi setelah IMF memberikan pema paran kemungkinan prediksi ekonomi global memburuk.
Tak tanggung, IMF awal tahun sempat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3.3%. Namun, saat ini justru merubah ekspektasinya menjadi turun 3%. Jika skenario tersebut terjadi, banyak negara membutuhkan talangan dana dari IMF sebagai jalan keluar.
“Jika dana tersebut mengalir, maka pasar keuangan dunia akan dibanjiri US Dolar.Karena US Dolar memiliki peredaran besar, membuat mata uang Paman Sam itu menjadi kurang menarik,” ujar Benyamin.
Menurutnya, itu lah sebabnya safe haven saat ini masih dipegang oleh emas dan US Dolar. Jika salah satunya mengalami penurunan, maka potensi lain akan mengalami kenaikan. Begitu hukum ekonominya sejauh ini.
Jika dikonversi ke rupiah, pada dasarnya harga emas dunia tidak jauh berbeda dari harga sepekan sebe lum nya. Harga emas saat ini berada di kisaran 865 ribu per gram. Justru lebih kecil dibandingkan harga emas dalam rupiah di pekan lalu di level Rp 880 ribu per gram. Penguatan nilai tukar rupiah saat ini menjadi pemicu me nurunnya harga emas murni lokal. Rupiah sempat di Rp 16 ribuan, saat ini Rp15.600 an/dolar AS.
“Tetapi apakah masyarakat berani membeli emas saat ini?. Saya yakin masyarakat berpikir banyak sebelum memutuskannya. Perkembangan Covid 19 mulai mereda, sehingga berpeluang menekan harga emas. Disisi lain, IMF justru memiliki skenario terburuk kalau dunia akan depresi besar,”ungkap Benyamin yang dosen fakultas ekonomi UISU ini, seraya memprediksikan emas masih berpeluang menguat. (P4/sya)

Komentar Anda

Berita Terkini