Pilarempat.com-Jakarta : Pengurus SMSI Pusat, usai
audiensi dengan Dewan Pers 10 - 11 Maret 2020, dilanjutkan konsultasi dengan
Dewan Penasehat bertempat di Trans Corp Tower Jalan Tendean, Jakarta. Pada
konsultasi tersebut Dewan Pengurus SMSI Pusat dipimpin Ketua Umumnya Firdaus.
Pada kesempatan konsultasi tersebut, diterima oleh
Sekretaris Dewan Penasehat, Abdul Aziz dan anggota Dewan Penasehat Ervik Ari
Susanto. Adapun ketua Umum SMSI didampingi oleh Delianur, Ketua Bidang Hubungan
Luar Negeri, dan Wilson Lumi, Ketua Bidang pendataan dan Perivifikasi.
Dalam perbincangan yang berjalan dengan santai,
akrab dan hangat ini, Ketua SMSI memaparkan banyak hal tentang konsolidasi
organisasi yang sudah dilakukan dan rencana program ke depan yang tahap awalnya
sudah dimulai. Menurut Firdaus, Dewan Pengurus SMSI Pusat ke depan tidak hanya
ingin membuat SMSI solid sebagai sebuah organisasi, tetapi juga juga melakukan
berbagai macam perbaikan dalam aktivitas bisnis dan jurnalistiknya.
"Pendidikan dan Pelatihan, mesti menjadi sebuah
aktivitas yang melekat bagi SMSI. Kami tidak ingin menggurui teman-teman SMSI
di daerah tentang cara membuat media di era digital. Tapi kami ingin sama-sama
belajar dengan teman-teman SMSI di daerah dalam mengembangkan bisnis dan Good
Jurnalism," tegas Firdaus sebagai pimpinan SMSI ini.
Pernyataan Ketua SMSI ini diperkuat oleh Delianur
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri SMSI. Menurut Delianur, zaman berubah makin
cepat. Kita tidak hanya harus mengerti perubahan dan prediksi arah perubahan
ini bergerak kemana, tapi juga mesti mengerti apa yang harus dilakukan di
tengah perubahan yang drastis sekarang ini. Terlebih perubahan aktivitas
jurnalistik di era Industri 4.0 dan Society 5.0
"Tantangan media siber ke depan, makin
kompleks. Banyak masalah baru yang harus dijawab juga dengan cara baru. Kita
harus menghindarkan diri menjawab permasalahan baru dengan cara lama" ucap
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ini.
Pada kesempatan tersebut Abdul Aziz sebagai
sekretaris Dewan Penasehat, menyatakan "anggota SMSI harus mulai bisa merumuskan
model bisnis dari media yang dikelolanya. Merumuskan model bisnis media menjadi
sangat penting. Karena model bisnis itulah yang akan menjadi guidance insan
media dalam menjalankan aktivitasnya," ujar Dirut Detik Network ini.
Pada kesempatan itu juga, Abdul Aziz mengingatkan
"Kalau ada guidance, jalan kita menjadi sangat jelas dan terukur. Tapi
harus diingat, guidance itu mesti adaptif terhadap perubahan dan kondisi. Dulu
guidance berubah setiap 5 tahun, selanjutnya tiap 3 tahun, lalu tiap setahun. Sekarang
perubahannya bisa tiap 6 bulan dan bahkan setiap saat"
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Dewan Penasehat
SMSI itu juga menegaskan komitmennya untuk bersama-sama membangun SMSI dari
Sabang sampai Merauke. (P4/relis)