foto ilustrasi (P4/liputan6.com) |
PILAREMPAT.com-MEDAN : Pelemahan rupiah sangat signifikan, hingga Rp15.170
per dolar Amerika Serikat menjadi salah satu indikator ekonomi makro buruk
sekarang ini,termasuk di tanah air.
Bahkan sejauh ini, pasar masih terus
di bawah tekanan. Kebijakan pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS The
Fed ternyata belum berhasil meredam gejolak harga.
Pengamat ekonomi, Gunawan Benyamin,SE,MSi
menganalisis, tekanan yang membesar tersebut menunjukan pelaku pasar lebih
memilih untuk keluar ketimbang menerima resiko besar karena tidak bisa
diprediksikan perkembangan ke depan.
Meski sekalipun menguat, namun angka
penguatannya cenderung mengalami penurunan. Seiring dengan pelemahan IHSG, mata
uang rupiah sore ini melemah di level Rp 15.170 per dolar AS.
“Pelaku pasar sejauh ini menilai
membaiknya indeks futures di AS tidak memberikan garansi kemungkinan membaiknya
pasar saham di AS saat dibuka nantinya,” katanya kepada media ini, di Medan, Rabu
(17/3/2020).
Sementara kinerja IHSG setelah
dibuka kembali ternyata tetap melanjutkan tren pelemahannya meski ditutup 4,98
di.level 4.456,74. Bayangkan fluktuasi IHSG hari ini terbilang sangat tajam.
Meski tetap dalam teritori negatif.
Membaiknya indeks futures di
sejumlah bursa AS ternyata tidak menjadi katalis penguatan pada IHSG. Sebelumya
pada sesi.perdagangan kedua sekitar pukul 15.02 WIB, IHSG sempat dihentikan
sementara karena melemah lebih dari 5 %.
“Ini merupakan penghentian sementara
kedua kalinya di bulan ini,” sebut Benyamin. (P4/sya)