PILAREMPAT.COM-MEDAN
:
Mengawali tahun 2020, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki beberapa target
yang ingin dicapai dalam mengembangkan Pasar Modal Indonesia. Target tersebut
meliputi jumlah perusahaan yang dicatatakan di BEI serta pengembangan
infrastuktur BEI agar menjadi pasar yang teratur, wajar, dan efisien.
Mengikuti program
tahunan BEI sebelumnya, Kantor Perwakilan (KP) BEI Provinsi Sumatra
Utara (Sumut) kembali mengadakan Workshop Wartawan daerah untuk memberikan sosialisasi
dan edukasi terkait produk terbaru di Pasar Modal Indonesia, di gedung KP BEI
Sumatra Utara, Selasa (18/2/2020).
Workshop kali ini
membahas tentang Market Update dan Program Kerja KP BEI Sumut tahun 2020 yang
disampaikan oleh Kepala KP BEI Sumatra Utara, Pintor Nasution. Selain itu Ade
Rachmat Suryanto Head of Merketing Area 2 IndoPremier Sekuritas, juga
membawakan pemahaman Pesar Modal Indonesia lebih detail kepada peserta
workshop.
"Ada pencapain
yang diraih oleh BEI selama tahun 2019 meliputi pertumbuhan jumlah investor
menjadi sebanyak 2,48 juta investor dan 688 Perusahaan tercatat di BEI.
Kemudian untuk nilai transaksi per hari yang mencapai Rp.9,1 triliun, dan
diikuti frekuensi perdagangan yang mencapai 469 ribu transaksi dan menjadi yang
tertinggi di ASEAN. Selain itu, terdapat 464 Galeri Investasi yang ada di
seluruh Indonesia untuk menjangkau khalayak luas dalam memberikan edukasi dan
sosialisasi terkait pasar modal,” papar Kepala KP BEI Sumut,
Pintor Nasution.
Pintor menambahkan,
berdasarkan data sampai dengan bulan Desember 2019, total Single Investor
Identifikasi (SID) di Provinsi Sumatra Utara tercatat sebanyak 50,023 yang
merupakan peningkatan sebesar 12,191 SID atau tumbuh 37,832 persen dibandingkan
dengan total SID tahun 2018, yaitu sejumlah 37,832 SID. Dari 33 kota/kabupaten
yang berada di Provinsi Sumatra Utara, untuk kota Medan memiliki posisi
tertinggi, yaitu jumlahnya sebesar 30.616 SID sampai dengan bulan Desember 2019
yang lalu, diikuti dengan Kabupaten Deli Serdang mencapai 4.354 SID, dan Kota
Pematang Siantar pada 1.876 SID.
Dijelaskan Pintor,
berdasarkan kelompok usia, yang masih mendominasi total SID terbesar di Propinsi
Sumatra Utara, yaitu kelompok usia 41 tahun ke atas. Namun, terlihat kenaikan
terbesar pada kelompok usia 18-25 tahun, sebesar 10.052 pada Desember 2019 yang
lalu dibandingkan dengan dengan Januari 2019 sebesar 6.593 SID. Hal ini
menunjukan potensi perkembangan jumlah investor yang signifikan di Provinsi
Sumatra Utara dan pertumbuhan pasar modal yang baik ke depannya.
"Melalui workshop
wartawan ini diharapkan semakin banyak masyarakat di Provinsi Sumatra Utara,
yang memiliki pengetahuan investasi di pasar modal," ujarnya. (P4/sya)