Komoditas LPG Mengalami Penurunan Terbesar Ekspor Indonesia

/

/ Minggu, 16 Februari 2020 / 00.04 WIB


Pilarempat.com-Jakarta : Nilai ekspor Indonesia mencapai 168,5 juta dolar Amerika Serikat. Angka ini mengalami penurunan hampir 7% year on year (YoY).
Penurunan ekspor terbesar terjadi pada komoditas LPG (LiquifiedPetroleum Gas/elpiji) sebesar minus-82,79% (year on year-yoy), sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan terbesar yaitu Bauxite, sebesar 76,4% (yoy)..


Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), Peter Jacob pada Temu Koordinasi Eksportir dengan Kemenlu, BI, Bea Cukai dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Dia menyebutkan, lima komoditas ekspor Indonesia yaitu Tekstil, CPO, Batubara, Gas Alam dan produk Logam. Berbicara tentang negara tujuan ekspor, Peter merincikan secara nilai tersebar merata ke hampir seluruh dunia.
“Ini terlihat dari porsi negara terbesar tujuan ekspor hanya mencapai 16% dari total nilai ekspor kita. Secara nilai 71 %  diekspor ke benua Asia.  Negara tujuan ekspor terbesar kita, China yaitu 16 %, Penurunan ekspor terbesar terjadi untuk Spanyol 29%. Meski ekspor Spanyol hanya 1% dari total nilai ekspor,” ungkap Peter.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kadin Sumatera Utara, Khairul Mahlli memberi berbagai masukan dalam upaya meningkatkan ekspor Indonesia mau dpun tantangan dihadapi eksportir di lapangan.
“Kami berharap untuk percepatan pelayanan birokrasi ekspor. Kemenlu dapat mendorong KBRI di semua negara agar lebih proaktif menjajaki peluang ekspor. Begitu ada informasi bisa kami peroleh dengan cepat,” pinta Ketua Umum DPP GPEI ini.
Mahalli menambahkan, kinerja ekspor Sumut menurut juga mengalami penurunan. Diakui di depan ini memang banyak tantangan dihadapi para eksportir terutama ekspor komoditas ke China akibat wabah virus corona. Namun, dia berharap ada upaya pemerintah untuk cepat menerobos peluang pasar ekspor baru.
Pembicara lain, Ina Heniningtyas Krisna Murty, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemenlu. Ina mengetengahkan topik “Bagaimana Kemenlu Mendukung Peningkatan Ekspor”.
Sedangkan Dirut Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), James Rompas membahas tentang “Fasilitas Konkret Apa yang Bisa Dimanfaatkan”. Kepala INSW (Indonesia National Single Window) memaparkan terkait “Dukungan Nyata INSW” kepada pengusaha.
Adapun topik “Tantangan yang dihadapi Kemendag dalam Meningkatkan Ekspor ” dipaparkan Direktur Promosi dan Citra Kemendag, Tuti Prahastuti. (P4/SP).

Komentar Anda

Berita Terkini