BI: Batik Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Sumut

/

/ Rabu, 05 Februari 2020 / 12.47 WIB




Pilarempat.com, Medan - Batik memang bukan produk unggulan Sumatera Utara (Sumut), tetapi dengan passion perajin batik yang tinggi tentu bisa menjadikan batik sebagai produk unggulan di Sumut dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Bantuan mesin batik kelowong ini adalah bentuk kepedulian BI dalam upaya meningkatkan kapasitas ekonomi di daerah melalui sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi ke depan, salah satunya batik,” kata Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sumut, ketika menyerahkan mesin batik kelowong kepada Kelompok Batik Harmoni, di Jalan Pengabdian, Bandar Setia Ujung, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (04/02/2020).

Bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala KPw BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat kepada Ketua Kelompok Batik Harmoni, Rohayat Edi Gunawan disaksikan Kadis Perindag Deliserdang, Ramlan Refis.
Disebut Wiwiek, dalam upaya meningkatkan kapasitas ekonomi di daerah melalui sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi ke depan, kepedulian BI salah satunya adalah sektor UKM batik.
Terlebih,  ungkapnya, batik merupakan peninggalan nenek moyang dan sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan. Dengan bantuan mesin batik kelowong itu, pihaknya berharap dapat membantu perajin batik yang tergabung dalam Kelompok Batik Harmoni untuk mempercepat proses produksi sehingga meningkatkan efisiensi waktu.
Wiwiek menegaskan kelompok Batik Harmoni tidak akan dilepas begitu saja, mereka akan tetap kami dampingi selama beberapa tahun ke depan.
“Kami juga akan bantu proses pemasarannya melalui berbagai pameran. Saya harap mereka dapat berkembang dan bisa menjadi salah satu pilot project pengembangan batik di Sumut,” ujarnya.
Mampu Bersaing
Ketua Kelompok Batik Harmoni, Rohayat Edi Gunawan menyampaikan rasa terimakasihnya kepada BI. Ia berharap, kelompok batiknya yang terdiri dari 10 komunitas perajin batik dari berbagai daerah seperti Deliserdang, Tebingtinggi, Binjai dan Medan dapat meningkatkan kualitas produksi sehingga mampu bersaing dengan batik-batik di luar Sumatera yang duluahn sudah maju dan terkenal..
Sementara itu, Kadis Perindag Deliserdang, Ramlan Refis mewakili Bupati Deliserdang dalam kata sambutannya menuturkan, penggunaan mesin batik kelowong mampu mempercepat proses pembuatan batik dari segi efisiensi waktu.
“Atas nama pemerintah Deliserdang, saya ucapkan terimakasih kepada BI atas bantuan yang diberikan sehingga dapat meningkatkan perekonomian para perajin batik dan masyarakat Deliserdang sekitarnya,” ungkapnya. (P4)

Komentar Anda

Berita Terkini