Pilarempat.com, Medan
| Pelaksana tugas (Plt)
Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menyambut baik rencana Badan
Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG) untuk melakukan micro zonasi
atau survei wilayah rawan bencana terutama gempa bumi. Dengan demikian dapat
diketahui lokasi yang menjadi titik rawan bencana sehingga dapat dilakukan
penanggulangannya.
Hal tersebut disampaikan Plt Wali Kota ketika menerima audiensi
Balai Besar MKG Wilayah I Medan di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman Medan,
Rabu (23/01/20020). Rombongan dipimpin Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan
Edison Kurniawan ini hadir bersama dengan beberapa perwakilan dari BMKG Pusat.
"Kami menyambut baik dan mengaku senang dengan rencana ini.
Ini kabar baik dan tentu memberi input positif bagi pemerintah dalam menyikapi
bencana yang mungkin terjadi di Kota Medan. Dengan begitu, kita dapat
mengantisipasi sekaligus meminimalisir angka kerugian bahkan korban jiwa,"
kata Plt Wali Kota.
Apalagi nantinya, survei sekaligus pemetaan wilayah rawan
bencana akan dilakukan di 200 titik di Kota Medan. Oleh karenanya, Plt Wali
Kota berharap survei dapat segera dilakukan. "Semoga survei ini memberi
manfaat signifikan bagi kita semua khususnya pemerintah dalam memberi
rasa aman untuk masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan, Edison
Kurniawan mengatakan kegiatan survei ini dinamakan sebagai micro zonasi.
Tujuannya untuk mengetahui daerah atau zona potensi bencana khususnya gempa
bumi. Apalagi, Kota Medan menjadi pilot project pengerjaan survei dan pemetaan
tersebut.
"Nantinya output dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui
daerah mana saja di Kota Medan yang sangat rawan terjadi bencana
khususnya bencana gempa bumi. Inovasi ini menjadi tanggung jawab kami untuk
membantu tugas pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya bencana," bilang
Edison.
Lebih jauh Edison mengaku survei akan mulai dilalukan bulan
Februari hingga Juli mendatang menggunakan peralatan yang memadai dan mumpuni
dalam proses pelaksanaannya. "Nantinya hasil survei yang kita lakukan akan
kita bahas dalam sebuah seminar dan akan kita serahkan kepada Pemko Medan
sebagai bahan dan pedoman dalam penanggulangan bencana," pungkasnya. (P4/sya)