Soal Suksesi Festival Danau Toba 2019, Ketua DPRD Sumut Minta Gubernur Tegur Bawahannya

/

/ Jumat, 06 Desember 2019 / 08.47 WIB

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting . (foto:P4/istimewa)
Pilarempat.com, Medan | Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting meminta Gubernur menanyakan dan menegur bawahannya terkait kesiapan hingga polemik rencana pelaksanaan kegiatan Festival Danau Toba (FDT) 2019 yang akan digelar awal Desember 2019 ini.

Hal itu disampaikan Baskami karena beberapa persoalan dan kekhawatiran yang mencuat di publik. Diantanya mulai dari proses tender cepat yang dibuat kurang dari satu bulan sebelum pelaksanaan, keluhan para pelaku wisata yang diajak duduk bersama kurang dari dua pekan sebelum acara hingga sosialisasi dan promosi yang dinilai kurang maksimal.
“Kita tahu bahwa Danau Toba itu sudah mendunia. Jadi apapun yang mau dibuat di sana, harus dirancang sedemikian rupa dan harus punya kesiapan serta konsep yang baik,” ujar Baskami ditemui di ruang kerjanya, Kamis 5 Desember 2019.
Menurutnya berbagai persoalan kekhawatiran publik yang muncul dalam sepekan terakhir, tidak bisa dianggap sebelah mata. Sebab, Danau Toba, khususnya FDT yang merupakan agenda tahunan unggulan Sumatera Utara, sudah seperti ikon promosi bagi provinsi ini hingga ke luar negeri.
“Target kita kan bagaimana mendatangkan wisatawan mancanegara. Sebagaimana target pemerintah pusat untuk mengundang turis asing ke Indonesia sampai 1 juta, selain Bali. Makanya harus matang persiapannya,” jelasnya.
Untuk itu, berbagai kekhawatiran tersebut diharapkan menjadi perhatian khusus bagi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Apalagi pengalaman tahun sebelumnya, kegitan yang masuk kalender event nasional ini terkesan kurangmaksimal.
“Kita minta Gubernur mempertanyakan hal ini ke bawahannya (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata). Jika perlu, Gubernur menegur bawahannya, kenapa sampai muncul polemic seperti ini,” sebutnya.
Sementara, Presidium de Empatbelas, HM Nezar Djoeli juga menyebutkan bahwa tender cepat yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut memunculkan tanda tanya besar, karena bisa saja berkaitan dengan penentuan pemenang tender yang pada akhir November lalu, sudah ditetapkan.
Sebagaimana diketahui, pemenang tender cepat tersebut adalah PT Assamanta Putra Mandollo dengan penawaran Rp1,005 Miliar dari pagu Rp1,4 Miliar.
“Kita jug melihat video promosi yang ditampilkan. Kita tidak tahu darimana, tetapi isinya mempromosikan FDT. Lucunya, potongan video seperti mencaplok dari video lain, karena ada tanda ait (watermark) kita lihat disitu. Makanya kita jadi bertanya-tanya, ada apa dengan persiapan FDT ini,” ungkapnya lagi.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua menyampaikan bahwa FDT akan digelar lebih meriah. Berbagai acara menarik disiapkan, seperti Pemechan Rekor Muri pemakaian Bulang Sulappei, lomba-lomba hingga pameran dan atraksi.
“Dari agenda-agenda FDT yang ada, kita harapkan wisatawan mancanegara meningkat jumlahnya, wisatawan domestik juga diharapkan banyak jumlahnya,” ujar Ria kepada para wartawan dalam konferensi pers Pelaksanaan FDT 2019, di Ruang Pers, Kantor Gubernur Sumut.
Sebelumnya pihak ASITA Sumut melalui Klemen Gultom sempat mengatakan bahwa mereka menyayangkan ajakan duduk bersama oleh Pemprov Sumut kurang dari dua pekan sebelum kegiatan FDT dimulai.
Pihaknya mengaku bingung bagaimana berkontribusi menyukseskan FDT 2019. Sebab biasanya wisatawan khususnya mancanegara, sudah tersusun jadwal dan rute liburannya sejak awal.
“Begitupun, kami tetap buka kerja sama dengan Pemprov. Apa yang bisa kami bantu nantinya,” ujarnya. (P4/ril)


Komentar Anda

Berita Terkini