PILAREMPAT.com,Lhokseumawe | Pada hari Jumat tanggal
20 Desember 2019 Pabrik PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) dalam kondisi normal operasi, Pada jam 08.00 WIB
tiba-tiba terjadi gempa bumi berdurasi selama 60 detik, getaran gempa bumi
sangat kuat sehingga manusia tidak dapat berdiri dengan sempurna.
Kejadian selanjutnya serine, megaphone/pluit
dibunyikan sebagai tanda sedang terjadi gempa bumi, seluruh pekerja segera
mencari perlindungan baik di dalam maupun di luar ruangan, di lapangan terbuka,
di bawah benda ayang kokoh dan di tempat lainnya sesuai dengan rencana
penyelamatan masing-masing dan tetap berada disana hingga gempa berhenti sambil
melindungi kepala.
Karyawan yang berada di dalam ruang kantor atau
Mushala/Aula menyelamatkan diri dengan merunduk
dan masuk ke bawah meja dan melindungi kepala dengan tangan dan getaran pada meja terasa sangat kuat,
berpegangan pada kaki meja untuk menyelamatkan diri dengan teknik Segitiga
Kehidupan atau teknik Serangga Pil.
Gempa dirasakan hampir semua orang, pigura di
dinding mulai berjatuhan, beberapa korban berjatuhan akibat tertimpa benda dan
terhirup bau amoniak yang dievakuasi ke RS Prima Inti Medika (PIM).
Tim Emergency perusahaan yang berada disetiap unit
kerja dengan cekatan dan sigap mengamankan kondisi darurat sesuai prosedur yang
berlaku, pihak keamanan pun berperan aktif mengamankan situasi darurat
tersebut, Muspika Dewantara beserta masyarakat sekitar perusahan juga turut
aktif saling membantu mengamankan kondisi tersebut.
Pada kesempatan itu GM Produksi meminta manager K3LH
untuk menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), menanyakan
informasi bahwa telah terjadi gempa bumi sehingga di daerah Aceh Utara
merasakan gempa yang sangat kuat serta menanyakan apakah ada kemungkinan terjadi
Tsunami.
Kejadian tersebut
merupakan cuplikan scenario kegiatan Simulasi Tanggap Darurat PT PIM
tahun 2019 yang dilakukan bekerjasama dengan Tim BPBA, BPBD, BMKG, Muspika
Dewantara yaitu: Camat , Koramil dan Polsek, ORARI,RAPI serta melibatkan
masyarakat.
Dalam pembekalannya Direktur Produksi Teknik dan
Pengembangan PT PIM, Pranowo Tri Nusantoro mengatakan PT PIM merupakan industry
Pupuk dan Petrokimia yang diberi tanggung jawab oleh pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan pupuk nasional terutama dikawasan Indonesia bahagian barat demi
menjaga stabilitas pangan nasional.
Dalam Proses produksinya dimana bahan Baku gas bumi
diolah dan di proses sedemikian rupa untuk menghasilkan produk Ammonia &
Urea. Tentunya ada faktor-faktor risiko pada setiap industry terutama industry
Pupuk dan petrokimia seperti PT Pupuk Iskandar Muda dalam melakukan proses
produksinya.
Namun pabrik ini didesain dengan system mitigasi
proteksi atau pengamanan yang berlapis - lapis atau Multiple Layer of
protection Mitigation, dan system pengamanan terakhir dari desain proses ini
adalah Emergency Response Plant dan Community Emergency Response. Nah kedua hal
inilah yang akan kita uji dalam Simulasi tanggap darurat ini dengan harapan
semua yang kita simulasikan tersebut dalam berjalan sebagaimana mustinya.
"Untuk itu saya mengajak kepada seluruh kepala
unit kerja untuk dapat mengintruksikan kejajaran masing-masing agar ikut
berpartisipasi dan terlibat aktif dalam kegiatan simulasi tanggap darurat ini
karena salah satu indikasi keberhasilan kegiatan ini adalah keterlibatan semua
pekerja," ujar Pranowo Trinusantoro
Manager K3LH, Irdian mengatakan, pelaksanaan simulasi
tanggap darurat ini merupakan kewajiban Perusahaan berdasarkan regulasi
pemerintah dan peraturan perusahan yang mewajibkan dilakukannya Simulasi Tanggap
Darurat Perusahaan setiap tahunnya sekaligus untuk menguji sistem tanggap
darurat perusahaan dan ketanggapan seluruh insan PT PIM dalam menyikapi situasi
keadaan darurat.
Untuk tahun 2019 ini kami lakukan simulasi tanggap
darurat (STD) dengan simulasi “Gempa
Bumi, Tsunami & Gas Release” dengan
Tingkat darurat yaitu Darurat III.
"Event ini tidaklah mudah, untuk itu kami mengundang
Bapak/Ibu dari Pihak eksternal untuk dapat mensupervisi & memberikan edukasi
kepada masyarakat sekitar apabila terjadi kondisi darurat seperti gempa
bumi,Tsunami dan paparan amoniak sehingga masyarakat siap menghadapinya," ungkapnya. (P4/zky).