PILAREMPAT.COM, LHOKSEUMAWE,
Pemerintah
Kota Lhokseumawe akan menggelar Pameran "Lhokseumawe City Expo" pada
tanggal 11-17 Nopember 2019 di Pasar Induk.
Hal itu disampaikan Walikota Lhokseumawe,Suadi Yahya
dalam konfrensi pers,Senin 4 Nopember 2019 di ruang pertemuan walikota.
Walikota Lhokseumawe yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), T.Adnan Dan
Asisten 3, H. Miswar Ibrahim, SE, mengatakan bersamaan dengan acara pembukaan Lhokseumawe City Ekspo Pemko Lhokseumawe juga
akan meresmikan pasar untuk.
"Pasar
Induk di Jalan Lingkar Gampong Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe,
akan diresmikan melalui kegiatan bertajuk 'Lhokseumawe city expo', 11 - 17 November
2019. Kegiatan itu dalam rangka memperingati HUT ke-18 Lhokseumawe," 'ujar Walikota.
Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, mengatakan,
pameran itu menjadi ajang promosi, baik hasil pembangunan Pemkot Lhokseumawe
maupun potensi gampong. Dengan diresmikan Pasar Induk itu diharapkan natinya
komoditas-komoditas yang ada di Lhokseumawe, Aceh Utara maupun daerah lainnya
bisa ditampung di gudang pasar tersebut.
“Kita berharap pengusaha-pengusaha bisa menampung
komoditas di Pasar Induk Lhokseumawe. Untuk sementara kita upayakan Pasar Induk
ditangani Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Disperindagkop sebelum nantinya
dikelola dengan perusahaan daerah,” kata Suaidi Yahya
Menurut Suaidi Yahya, setelah dilakukan peresmian
Pasar Induk itu harus langsung difungsikan. Oleh karena itu, pemkot akan
mengajak para pengusaha d bidang komoditas untuk bisa bergabung dalam Pasar
Induk Lhokseumawe
Dikerjakan. Pasar Induk itu memiliki tiga gudang,
dalam kompleks itu juga ada tempat pemasaran (Pasar Rakyat Ujong Blang dan
Pasar Rakyat Terpadu). Artinya bisa dipasarkan juga, tetapi bukan seperti pasar
tradisional yang kita lakukan, mungkin pedagang-pedagang tradisional itu bisa
mengambil (komoditas) di Pasar Induk tersebut. Nanti semua keagenan kita
arahkan ke pasar itu baik barang dari Berastagi maupun Takengon bisa berkumpul
terlebih dahulu di lokasi Pasar Induk kita,” ujar Suaidi Yahya didamping Sekda Lhokseumawe, T. Adnan dan
Asisten III Miswar.
Modest
Suaidi berharap nantinya pedagang-pedagang
tradisional di Kota Lhokseumawe dapat membeli barang (komoditas) di Pasar Induk
itu, supaya harga barang terkontrol oleh pemerintah.
"Jadi, jangan
suka-suka orang itu (pedagang) menaikkan tarif atau turunkan harga barang, dan
itu yang dikhawatirkan. Tapi kalau di kontrol oleh UPT di bawah Disperindagkop,
mungkin nantinya barang di pasar terkontrol. Paling tidak, itu (harga) tidak
naik/turun lagi, itu bukan sekaligus dan kita upayakan demikian,” tegasnya.
“Akan tetapi ini belum kita beli semua komoditas
yang ada di tingkat petani baik yang ada Kota Lhokseumawe maupun daerah lain.
Karena ini baru akan dilaksanakan peresmian, tentunya nanti akan dipanggil
semua para penampung atau pengusaha seperti apa kesepakatannya, kita nanti
membuat seperti jasanya saja dulu sebelum ada modal, karena membutuhkan modal
lebih besar. Tetapi diupayakan untuk dapat mengajak pengusaha besar bagaimana
bisa bekerja sama agar dapat kita tampung beberapa komoditas yang ada,” ujar
Suaidi Yahya.
Namun, Suaidi Yahya mengaku pihaknya belum dapat
menyimpulkan berapa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkait pengoperasian
Pasar Induk tersebut.
“Kalau sekarang kita belum tahu (PAD) karena belum
berjalan dan baru akan diresmikan, belum kita pastikan. Karena Pasar Induk itu
bukan kapasitas kecil, kalau pasar biasa kan ada distribusi, pajak lapak dan
sebagainya. Ini tidak mungkin pajak lapak, kita upayakan dengan para pengusaha
itu komitmen terlebih dahulu, apakah dalam bentuk sewa gudang untuk pendapatan
daerah kita dari penyewaan. Terpenting Pasar Induk itu bisa jalan dulu
khususnya untuk komoditas,” ungkapnya.
Ditambahkanhya, setelah pasar itu diresmikan nantinya kita serahkan
ke UPT Disperindagkop sebelum diserahkan kepada pihak ketiga ataupun perusahaan
daerah. Kalau sekarang belum bisa kita serahkan karena belum matang dalam
mekanisme. [P4/zky]