ISKI: Insan Komunikasi Diharapkan Mampu Ciptakan Persatuan Bangsa

/

/ Kamis, 14 November 2019 / 07.50 WIB
Ketua Umum ISKI,Dadang Rahkmat Hidayat. (Foto: P4/istimewa)

PILAREMPAT.COM, BANDA ACEH | Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Dadang Rahkmat Hidayat mengatakan insan komunikasi harus mampu menciptkan suasana komunikasi kebangsaan yang dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kita harus mampu menciptakan suasana komunikasi kebangsaan yang baik dengan memikirkan kebersamaan untuk Indonesia maju. Tentu untuk Indonesia sejahtera dengan keberagamannya,” kata Dadang, di Banda Aceh, Selasa (12/11/2019).


Pernyataan itu disampaikan Dadang di sela-sela konferensi nasional komunikasi dan konferensi internasional ISKI di Banda Aceh,kemarin. Dengan mengangkat tema kebangsaan tanpa batas, tantangan komunikasi dan media membangun solidaritas sosial.

Menurut dia, dalam terciptanya komunikasi kebangsaan untuk menggapai Indonesia maju tersebut dapat terbangun melalui kolaborasi insan komunikasi dengan berbagai pihak baik pemerintah, komunitas, dan media.


Kata dia, banyak permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia tidak terkecuali dari bidang komunikasi. Oleh karena itu ISKI melakukan konferensi sekaligus deklarasi komunikasi kebangsaan itu, karena ingin menjadi bagian dari terselesainya permasalahan sosial melalui ikatan komunikasi.

“Kita lihat realitas fenomena sekarang kalau salah kita menggunakan sarana komunikasi maka bukan kebaikan yang didapatkan tapi justru perpecahan, saling tidak percaya,” katanya.

Oleh sebab itu, menurut dia sangat dibutuhkan literasi komunikasi yang berkaitan tentang bagaimana masyarakat menggunakan sarana komunikasi untuk kepentingan yang lebih kuat dalam persatuan dan kesatuan bangsa.


“Kita tahu kemarin di Pilpres (masyarakat) terbagi ya. Mudah-mudahan dengan suasana kebatinan lebih baik kita mampu bersama menjalankan realitas sosial sebagai sebuah bangsa yang beragam tapi juga bersatu dalam harmoni,” katanya.

ISKI mengharapkan melalui konferensi tersebut dapat melahirkan rekomendasi dari berbagai akademisi, praktisi, peneliti, atau ahli komunikasi untuk menyusun sistem komunikasi Indonesia yang lebih baik. [P4/ant]
 


Komentar Anda

Berita Terkini