Petani di Deli Serdang Mengeluh, Pupuk Bersubsidi Langka

/

/ Rabu, 30 Oktober 2019 / 04.00 WIB

(foto: P4/istimewa)
PILAREMPAT.COM,Lubuk Pakam |   Petani di Kabupaten Deli Serdang mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Padahal,musim tanam (MT) sudah selesai. Akibatnya, para petani di daerah itu mengaku kelimpungan. Sementara di kios pengecer juga tidak tersedia pupuk yang dibutuhkan petani.

"Sebenarnya, kelangkaan pupuk tersebut sudah kita rasakan sejak awal September lalu.Tapi karena waktu itu belum musim tanam, kita tak terlalu resah. Tapi begitu masuk pertengahan September disaat mulai musim tanam, ternyata pupuk juga tidak ada. Bahkan, sampai menjelang akhir Oktober disaat musim tanam sudah selesai, pupuk tetap saja langka," ungkap Sugiarto, Ketua Gapoktan Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Deli Serdang kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (29/10/2019).
Menurut Sugiarto yang akrab disapa Anto Nyemor, sebenarnya mereka sudah menyampaikan hal itu kepada Dinas Pertanian Deli Serdang. Namun, hingga saat ini para petani hanya diminta bersabar.
"Tapi sampai kapan kami harus sabar menunggu. Memang bibit yang kita tanam bisa disuruh bersabar. Kalau pupuk tidak segera turun, kami jugà nggak tau mau bilang apa lagi. Katanya saja pemerintah sangat peduli dengan petani, tapi mendistribusikan pupuk bersubsida saja susah," papar Anto Nyemor dengan nada kesal.
Dijelaskan Anto Nyemor, pemupukan padi dilakukan mulai umur 0-15 hari, kemudian umur 15-20 hari. Kemudian umur 20 hingga 35 hari. Artinya, setiap MT dilakukan tiga kali pemupukan. Hanya saja, tambahnya, hingga ada padi yang sudah berumur 15 hari belum juga dipupuk. Jika petani membeli pupuk urea non subsidi harganya cukup tinggi hingga mencapai Rp 6.000/Kg, sementara yang subsidi harga di kios hanya Rp 2.500/Kg.
Adapun pupuk yang dibutuhkan petani terdiri dari pupuk urea, NPK Phonska, ZA dan SP36 dimana untuk setiap hektar sawah membutuhkan 250 Kg pupuk urea,159 Kg NPK,100 Kg TPS dan 50 Kg Za per hektare. Sementara luas hamparan sawah di Desa Sidodadi Ramunia tercatat 350 hektare, Desa Karang Anyar 250 hektare, Desa Beringin 155 hektare dan Desa Sidoarjo II,730 hektare. Kemudian 2.315 hektare lagi di 7 desa lainnya.Sedangkan total luas hamparan sawah di Kecamatan Beringin 3.800 hektare.
Komentar senada juga diungkapkan Hery, salah seorang petani di Desa Kampung Lama Kecamatan Pantai Labu. Bapak tiga anak ini mengaku sejak MT awal Oktober lalu, ia kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Karenanya, ia mengaku pasrah jika pupuk tersebut tak juga didapat. Sementara jika ingin beli pupuk non subsidi, Hery mengaku tak mampu.
"Kalau untuk beli pupuk non subsidi uang nggak cukup. Apa lagi yang mau dijual pun sudah nggak ada.Semoga saja dalam beberapa hari ini pupuk bersubsidi tersebut sudah bisa disalurkan," ujar Hery.
Lain halnya dengan Herman, petani Desa Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau. Ia terpaksa meminjam uang kepada keluarganya untuk membeli pupuk non subsidi.
"Mau tak mau terpaksalah aku meminjam uang dari keluarga untuk beli pupuk non subsidi. Meski nanti membayarnya setelah panen, sudah pasti pendapatan saya nanti berkurang karena menutupi utang. Kan kalau pupuk bersubsidi jauh lebih murah," ucap Herman.
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Deli Serdang, Hasan Basri Harahap yang dikonfirmasi di ruang kerjanya menjelaskan kalau pihaknya sudah mengajukan penambahan pupuk bersubsidi kepada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Pasalnya,luas baku lahan sawah di Deli Serdang tahun 2018 tercatat 38.435 hektare. Sehingga dibutuhkan pupuk bersubsidi tahun 2019 sebanyak 42.903 ton terdiri dari pupuk urea 18.040 ton, ZA 5.330 ton, SP36 5.565 ton, NPK Phoska 12.894 ton dan organik 1.074 ton.
Namun, sesuai surat keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang tahun 2018,l uas baku lahan sawah di Deli Serdang tercatat hanya 24.736 hektar. Sedangkan hasil validasi Provinsi Sumut seluas 38.435 hetar. Akibatnya, jumlah pupuk bersubsidi tahun 2019 untuk Deli Serdang ikut berkurang menjadi 31.207 ton terdiri dari pupuk urea 11.622 ton, ZA 4.967 ton, SP36 5.286 ton, NPK Phonska 8.410 ton dan organik 922 ton.
"Jadi ada selisih11.696 ton. Jadi inilah penyebabnya pupuk bersubsidi tersebut belum didistribusikan. Soalnya,hasil ferivikasi kita kan tidak sesuai," sebut Hasan.
Dikatakan Hasan, saat ini pihak BPN/ATR bersama Dinas Pertanian sedang dilakukan validasi ukuran luas lahan pertanian Deli Serdang. Nanti dari hasil validasi tersebut, maka Kemeneterian Pertanian akan menambah alokasi pupuk bersubsidi sesuai baku lahan sawah yang ditentukan. (P4/mbc)

Komentar Anda

Berita Terkini