Pengamat Ekonomi: Harga Cabai Masih 'Pedas', Belum Ada Tanda Deflasi di Sumut

/

/ Rabu, 10 Juli 2019 / 14.49 WIB

Gunawan Benjamin,SE,MSi
Medan, Pilarempat.com  |  Deflasi di bulan Juli 2019  di Sumatera Utara (Sumut) belum terlihat dalam waktu dekat. Karena memang motor penyumbang inflasi bulan kemarin yakni komoditas cabai harga belum turun di pekan pertama bulan ini. 

Pasalnya juga harga cabai masih 'pedas' dan bertahan dikisaran 70 ribuan per Kg,padahal cabai merah ini yang diharapkan nantinya mampu menekan laju tekanan inflasi. 

“Jika harga komoditas cabai bisa turun saja sampai dikisaran 50 ribuan, saya yakin inflasi di sumut bisa ditekan di di bawah 4% selama tahun berjalan atau year on Year 2019. Saya optimis inflasi bisa turun dikisaran 3 hingga 3.5%. tetapi itu kan sifatnya masih harapan, sementara realita dilapangan harga cabai masih sangat mahal sampai sejauh ini,”ungkap Gunawan Benjamin,SE,MSi, pengamat ekonomi dari UIN Sumut kepada Pilar4.com, Selasa (10/7/2019). 


Menurutnya, masih ada sekitar 20 hari tersisa waktu di bulan Juli ini. Sisa hari tersebut seyogyanya diharapkan akan ada realisasi harga cabai yang lebih murah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Kita harapkan harga cabai bisa turun, meskipun di sejumlah wilayah produksi di luar Sumut harga cabai sudah dikisaran 40 ribuan per Kg.Nah, kita harapkan ada subtitusi dari cabai luar ke Sumut,” ungkap Gunawan yang juga analisis pasar modal ini. 

Penjual cabai merah dipasar tradisional (foto: P4/Republika)
Disebutnya, walaupun teknisnya tidak akan semudah itu, namun kondisinya bisa saja mendukung Sumut dalam menciptakan realisasi inflasi yang sesuai dengan target tahunan 3.5% plus minus 1%.

“Mengingat waktu yang tersisa ini masih sangat panjang, ada sekitar 6 bulan lagi untuk menutup tahun 2019. Jadi tugas pengendalian inflasi memang semakin berat,” ujar Gunawan. [P4/is]



Komentar Anda

Berita Terkini