Sumut Harus Bekerja Keras untuk Capai Sasaran Inflasi 3.5 %

/

/ Minggu, 23 Juni 2019 / 06.56 WIB


Medan, Pilarempat.com |  Laju tekanan inflasi selama tahun berjalan 2019 sudah berada di level 2.62%. Sudah mendekati target inflasi dikisaran 3.5%. Kondisi ini sangat mengkuatirkan, karena melihat realisasi laju tekanan inflasinya menyisahkan kurang 1% lagi hingga penutupan akhir tahun. 

"Artinya jika SUMUT ingin agar inflasi sesuai target, maka di 7 bulan terakhir ini SUMUT harus merealisasikan angka inflasi di bawah 1 persen," kata Gnawan Benjamin, pengamat ekonomi dan pasar modal Sumut, Jumat,( 21/6/2019). 

Padahal, menurut dosen di PTN & PTS di Medan ini, pada 5 bulan pertama tahun 2019 saja, inflasi SUMUT sudah sebesar 2.62 %. 

"Walau demikian saya masih yakin SUMUT akan mampu merealisasikan inflasi yang sesuai dengan target tersebut. Tetap bisa dibawah target 3.5 persen bahkan dengan catataan harga cabai merah mengalami penurunan di bulan bulan selanjutnya," ujarnya. 

Gunawan engungkakan, keyakinanya bahwa cabai merah yang saat ini bertahan di 75 ribuan per Kg akan mampu turun nantinya. Karena siklus harga cabai merah ini memang seperti itu. Ada masanya mengalami penurunan  setelah mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Dan bagi petani maupun pemerintah sebaiknya mewaspadai kemungkinan harga cabai merah turun tajam dalam waktu dekat. 

Dia berharap, cabai merah nantinya bisa menyumbang deflasi bagi SUMUT. Yang bisa ditekan hingga mencapai 0.7% minimal. Sehingga ruang gerak pengendalian inflasi hingga penghujung tahun bisa lebih baik lagi. Hal ini sangat membantu kita dalam menekan biaya hidup masyarakat yang diakibatkan oleh laju tekanan inflasi. 

Untuk komoditas lainnya, sebut Gunawan, bawang merah juga akan pulih harganya dalam waktu dekat. Walaupun saya meragukan kalau bawang putih nantinya tidak bisa lebih bersahabat harganya. Dan tidak lagi memberikan sumbangan besar bagi inflasi kita. Selain itu, hingga di penghujung tahun nanti hanya tersia 1 hari besar perayaan keagamaan dan tahun baru. Liburan natal hingga menjelang tahun baru memang kerap selalu menjadi pemicu memburuknya inflasi di akhir tahun. 

"Akan tetapi, saya melihat potensi inflasi yang ditimbulkan tidak akan sebesar realisasi inflasi selama ramadhan dan idul fitri. Jadi saya berharap ada deflasi besar yang akan terjadi dalam waktu dekat sehingga bisa mempermudah sumut dalam mencapai sasaran inflasi," paparnya. 

Namun, diingatkanyalagi,  SUMUT punya tantangan besar. Erupsi sinabung bisa saja membuat kondisi inflasi SUMUT semakin memburuk. Dan tidak ada satupun yang bisa memperkirakan hal tersebut. [P4/isya]
Komentar Anda

Berita Terkini